14 June 2017

INTROVERT & PSYCHO

mungkin itu gambaran kasarnya
seorang introvert yang berusaha bersosialisasi
bagaimana menggambarkan sifatku?
jika itu ditanyakan ke smua orang
mereka akan menjawab beragam
tapi dasarnya sifat ku ... datar 
aku terbiasa dengan keramaian di otakku
berbicara dalam hati

jalan-jalan . nonton . makan
semua kulakukan sendiri
bukannya tidak suka ditemani
ada saat dimana ingin ditemani
seperti saat memasuki bioskop
"ah .. enaknya nonton bareng kawan . iri ngeliat orang lain"
tapi disaat nonton . perasaan menyesal 
"duh .. tau gtu tadi nonton sendiri"
karena aku ingin menikmati film bukan untuk ngobrol
cukup kompleks .. 

jadi otak ini berpikir keras lagi hanya untuk sebuah kegiatan
dan kadang .. pada akhirnya .. aku terkurung dikamar
karena terlalu banyak berpikir

bukannya tidak suka akan keramaian
aku suka menjadi bagian dari itu
tapi bukan menjadi pusatnya
aku suka berada dikeramaian
tapi cukup untuk dinikmati
aku suka berkumpul dengan banyak orang
tapi entah apa yang terjadi selanjutnya
duniaku menguasai perhatianku
dan aku tertinggal dari kerumunan
aku lebih sibuk berbicara didalam hati 
bermain dengan otakku
dan hanya melihat karena aku tertinggal jauh
bukannya tidak ingin berbicara
tapi pikiranku menguasai lisan ku

tidak mudah ...
aku masih sering tertinggal
tapi aku berusaha .. dan kadang hasilnya membuat ku lelah
bukan secara fisik .. tapi otak ini bekerja terlalu keras
untuk bisa tetap dalam sebuah komunitas sosialisasi
dan saat aku kembali kekamar
ah ... sebuah keheningan yang kurindukan

aku belajar ...
pada awalnya , menjawabpun sulit apalagi memberikan sebuah pertanyaan
jangankan orang asing
seorang kawan pun akan sulit mendapatkan jawaban dari ku
duniaku masih menguasaiku
dan kutemukan sebuah dunia
dunia baru bagiku
dimana aku bisa mengungkapkan pikiran ku
bukan melalui lisan
tapi tulisan
tekhnologi benar-benar membantu

dari tulisan aku belajar berucap
belajar menyalurkan apa yang ada dipikiranku
menuliskan ... menghapus ... memperbaiki ... meralat ...
dan akhirnya pantas untuk diucapkan
dari sebuah jawaban
menjadi sebuah pertanyaan
akhirnya menjadi sebuah candaan
aku dan dunia ku
ternyata bisa menyatu didalam sbuah tulisan

karena itu lebih mudah bagiku bersosialisasi lewat tulisan
akan lebih mudah bagiku menjawab sebuah pertanyaan
bertanya ataupun bercanda
semua terasa ringan
bukan karena sebuah kepalsuan
tidak ... berbohongpun sulit kulakukan lewat tulisan
hanya saja mungkin karena tidak melihat wujud dari lawan bicara
lewat tulisan aku bisa menjadi apa saja
menjadi seorang yang dewasa , bijak , konyol , kekanakan , ramai , kalem , supel , serba tahu ... apa saja
tapi semua tergantung siapa yang diajak bicara
dan bagaimana reaksinya
karena itu sifatku akan menjadi seperti bunglon

aku masih belajar
karena sifat manusia adalah ilmu yang sangat sulit dan kompleks 
karena itu setiap hari adalah dunia yang baru
mendapatkan kawan baru sama seperti mendapatkan sebuah ilmu baru
bagaimana beradaptasi dengan dunia itu adalah hal yang tidak pasti
aku tidak bisa menjadi hanya aku yang datar untuk menghadapi dunia ini
aku harus menjadi bunglon untuk bisa mengikuti dunia


dan setelah selesai dengan semua kegiatan bersosialisi
baik secara langsung ataupun tulisan
aku akan kembali ke duniaku
menjadi seorang aku
datar ... tanpa letupan